Gerakan "kecantikan minimalis" muncul untuk melawan cara lama yang cenderung mendorong konsumsi produk secara berlebihan. Gerakan ini mendukung pendekatan yang mengutamakan back to basic dalam rutinitas perawatan kulit dan kecantikan. Dengan menjalani prinsip kecantikan minimalis, rutinitas kecantikan menjadi lebih sederhana, limbah produk berkurang, menurunkan dampak terhadap lingkungan, dan menghemat uang.
Masalah Konsumsi Berlebihan dalam Industri Kecantikan
Industri kecantikan global berkembang sangat pesat dan sangat menguntungkan, dengan ribuan produk baru diperkenalkan setiap tahun. Meskipun variasi dan inovasi sering kali dianggap sebagai aspek positif, namun inovasi juga memiliki sisi gelap yaitu mendorong konsumsi yang berlebihan. Para pecinta produk kecantikan terus-menerus dibombardir dengan iklan untuk krim, serum, pembersih, dan kosmetik terbaru, yang mengarah pada pola pikir bahwa lebih banyak produk berarti akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun, seringkali produk yang dibeli akhirnya tidak habis terpakai, menumpuk, terlanjur kadaluwarsa dan harus dibuang.
Pola konsumsi berlebihan ini memberikan dampak yang signifikan pada lingkungan. Dari pengambilan bahan baku hingga proses produksi dan pengemasan, produk kecantikan menghasilkan limbah yang sangat banyak. Menurut Zero Waste Week, industri kecantikan menghasilkan lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun, yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah atau laut. Selain itu, banyak produk perawatan kulit dan makeup mengandung bahan-bahan yang diperoleh secara tidak berkelanjutan, yang semakin memperburuk kerusakan lingkungan.
BACA JUGA: Fast Beauty: Ancaman untuk Kesehatan dan Lingkungan
Apa itu Kecantikan Minimalis?
Kecantikan minimalis adalah konsep yang mendorong penggunaan lebih sedikit produk kecantikan dengan memilih produk berkualitas tinggi, daripada menggunakan sejumlah besar produk yang tidak perlu. Caranya dengan memilih produk yang multifungsi, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan kulit pemakai, daripada mengikuti tren atau membeli secara impulsif. Inti dari kecantikan minimalis adalah menyederhanakan penggunaan produk kecantikan dan memikirkan dampaknya pada lingkungan.
Pendekatan "less is more" dalam kecantikan juga menekankan pada self-awareness. Mengenal kulit sendiri agar tahu apa yang sebenarnya yang dibutuhkan kulit supaya menghindari pemakaian produk secara berlebihan dan menghindari paparan berlebihan dari bahan-bahan yang mungkin berbahaya. Tentunya ini juga berdampak pada pengurangan limbah dan mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Mengurangi Limbah Produk
Salah satu prinsip utama kecantikan minimalis adalah mengurangi limbah, baik limbah akibat konsumsi produk maupun limbah kemasan. Fokus pada produk basic yang dibutuhkan dan sesuai jenis kulit, agar terhindar dari godaan belanja produk kecantikan yang tidak diperlukan dan menimbun produk yang akhirnya dibuang percuma karena tidak habis.
Untuk menjalankan rutinitas minimalis, penting untuk memilih produk esensial yang sesuai dengan kulit dan memberikan manfaat terbesar. Misalnya, rutinitas perawatan kulit dasar mencakup pembersih muka, pelembab, tabir surya, dan perawatan khusus untuk masalah tertentu seperti jerawat atau penuaan. Produk multifungsi, seperti pelembap berwarna dengan SPF atau serum all-in-one, sangat membantu rutinitas kecantikan menjadi jauh lebih simple.
BACA JUGA: 5 Gaya Hidup Berkelanjutan yang Dapat Dilakukan Setiap Hari
Dampak Lingkungan
Menjalankan rutinitas kecantikan minimalis memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan. Penggunaan kemasan yang berlebihan dalam industri kecantikan, terutama plastik, berkontribusi pada polusi dan limbah. Dengan mengurangi jumlah produk yang kita pakai, kita juga mengurangi jumlah limbah kemasan.
Minimalisme juga berjalan seiring dengan cara memilih produk yang aman, berkelanjutan, dan bebas dari praktik ilegal seperti percobaan terhadap hewan. Merek yang memilih sumber yang etis dan menggunakan bahan alami serta menggunakan kemasan ramah lingkungan semakin banyak dan disukai oleh konsumen. Ini tidak hanya mengurangi jejak karbon dari rutinitas kecantikan tetapi juga mendukung perusahaan yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan.
Manfaat Finansial
Selain mendukung keberlanjutan, menjalani rutinitas kecantikan minimalis juga dapat menghemat uang. Konsumen dapat berinvestasi di produk yang lebih berkualitas dan aman untuk digunakan dalam waktu lama, daripada menghabiskan uang untuk banyak produk murah yang sebetulnya tidak diperlukan. Dengan fokus pada rutinitas yang minimalis, konsumen dapat menghindari pembelian impulsif dan dorongan untuk terus-menerus mencoba setiap produk baru yang muncul di pasar.
Kecantikan minimalis membuat konsumen berebelanja dengan lebih bijaksana. Ketika konsumen menjadi lebih selektif tentang apa yang mereka beli, mereka cenderung meneliti produk dengan lebih baik, yang mengarah pada pilihan yang lebih baik dalam hal kualitas, efektivitas, dan keberlanjutan.
Merangkul Minimalisme dalam Rutinitas Sehari-hari
Untuk menjalankan rutinitas kecantikan minimalis, mulailah dengan merapikan koleksi produk yang kalian punya saat ini. Pilih produk yang benar-benar digunakan, sesuai dengan jenis kulit dan memberikan hasil yang baik, lalu pertimbangkan untuk mendonasikan, mendaur ulang atau jual preloved sisanya. Setelah produk-produk sudah berkurang, fokus pada basic skincare dan menggabungkan produk multifungsi jika memungkinkan.
BACA JUGA: Cara Membuat Rutinitas Kecantikan Lebih Berkelanjutan
Carilah merek yang berkomitmen pada keberlanjutan dan praktik etis, dan pertimbangkan untuk memilih opsi pengemasan isi ulang atau rendah limbah.
Dan yang terpenting adalah setiap kali ingin membeli produk baru, tanyakan pada diri sendiri apakah produk tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan atau hanya sekadar respons terhadap pemasaran atau tekanan sosial saja.
Image by Polina Kovaleva from Pexels |
Rutinitas kecantikan minimalis bukan hanya tentang mengurangi penggunaan produk tapi juga merubah mindset untuk menggunakan basic skincare yang sesuai kebutuhan kulit dan mengutamakan produk berkualitas baik, dihasilkan dengan etis dan berkelanjutan.
Beralih ke rutinitas kecantikan minimalis bukan hanya berdampak positif bagi diri sendiri tapi juga berdampak baik pada lingkungan serta ikut mendukung masa depan yang berkelanjutan.
Image by Anna Tarazevich from Pexels