Beralih ke Sustainable Fashion untuk Menyelamatkan Bumi
Sustainable fashion yang berawal dari fashion niche telah berkembang dengan cepat mengikuti kesadaran akan krisis iklim dan kebutuhan akan produk ramah lingkungan serta berkelanjutan.
Apakah sustainable fashion?
Menurut thevou.com, sustainable fashion adalah istilah inklusif yang menggambarkan produk, proses, aktifitas, dan pelaku (pembuat kebijakan, merek, konsumen) yang bertujuan untuk mencapai industri mode bebas karbon, yang dibangun di atas kesetaraan, keadilan sosial, kesejahteraan hewan, dan integritas ekologis.
Mengapa sustainable fashion penting?
Secara global, ada satu truk sampah limbah tekstil yang dibuang ke tempat pembuangan akhir atau dibakar setiap detik. Pemborosan dalam jumlah besar ini dibuat oleh perusahaan fast fashion yang meluncurkan tren mode mingguan dengan produk harga murah dan berkualitas buruk.
Sebagai perbandingan, merek berkelanjutan fokus pada produk pakaian berkualitas dari bahan tahan lama dan tidak mengikuti tren fast fashion.
BACA JUGA: Kontribusi Industri Fashion Terhadap Perubahan Iklim
Fast fashion memiliki jejak karbon sangat besar yang dihasilkan dari pembuatan material, manufaktur, transportasi, bahkan limbah tekstil yang membusuk di tempat pembuangan sampah. Sebagian besar pakaian fast fashion terbuat dari bahan berbasis minyak bumi dan bahan baku sintetis seperti akrilik, nilon, dan poliester yang proses produksi dan pembuangannya memerlukan sejumlah besar energi.
Di sisi lain, sustainable fashion menggunakan kain biodegradable dari bahan alami atau daur ulang. Bahan-bahan ini membutuhkan sedikit atau tanpa perawatan kimia, lebih sedikit energi, lebih sedikit air, dan tidak ada pestisida atau pupuk non-organik untuk tumbuh.
Credit: TVN24 |
Salah satu yang memungkinkan harga pakaian fast fashion murah adalah kondisi kerja yang tidak layak bagi pekerja garmen. Sebagian besar merek fast fashion memproduksi pakaian di negara berkembang di mana pekerja dibayar di bawah upah yang layak. Kondisi keselamatan dan kesehatan yang buruk, jam kerja yang panjang, dan tekanan terus-menerus untuk berproduksi semuanya menyebabkan eksploitasi pekerja. Tidak sedikit pekerja di bawah umur digunakan oleh merek fast fashion.
Sebaliknya, Sustainable fashion memberikan upah yang layak dan kondisi kerja yang aman untuk pekerjanya.
BACA JUGA: 8 Ide Sederhana Upcycle Denim Bekas
Apa saja pilihan sustainable fashion?
Ada banyak hal yang membuat fashion lebih berkelanjutan, beberapa contoh sebagai berikut:
Menggunakan bahan alami dan biodegradable
Memprioritaskan pemakaian bahan organik adalah bagian terbesar dari membuat fashion menjadi berkelanjutan. Bahan dasar kain tidak hanya harus ditanam secara organik, tetapi kain dibuat 100% dari bahan yang sama tanpa ada tambahan produk sintetis agar kain dapat terurai secara hayati dan juga dapat didaur ulang.
Memakai metode pewarnaan alami
Bahan kimia beracun dalam proses pewarnaan melepaskan sekitar 20.000 jenis bahan kimia berbeda ke lingkungan dan dianggap sebagai masalah terbesar industri fashion. Alih-alih menggunakan bahan kimia berbahaya ini, merek fashion dapat menggunakan proses pewarnaan alami, atau menghindari proses pewarnaan sama sekali.
Mempertahankan proses produksi yang adil
Seluruh proses pembuatan produk fashion harus adil agar benar-benar berkelanjutan. Inilah sebabnya mengapa pengecer sustainable fashion memprioritaskan kondisi kerja yang adil dan manusiawi, termasuk upah yang sesuai, jam kerja yang wajar, kondisi tempat kerja yang aman, dan larangan penuh terhadap pekerja di bawah umur.
Menggunakan kemasan yang ramah lingkungan
Produk tidak dapat disebut sustainable jika kemasannya tidak ramah
lingkungan dan meninggalkan sampah plastik.
Belanja produk lokal yang dibuat secara etis
Keinginan untuk sering memakai penampilan baru yang murah dicapai dari hasil produksi yang tidak etis seperti pabrik di negara berkembang dengan kondisi tempat kerja yang tidak layak dan upah yang tidak sesuai. Membeli barang lokal dapat menghindari semua itu. Selain mengurangi jejak karbon, rantai produksi produk lokal dapat diusut secara jelas. Dan tentunya produk lokal yang diproduksi secara etis mendukung kesejahteraan pekerja dan sumber daya alam lokal.
Credit: freepik.com |
Bagaimana cara mendukung sustainable fashion?
Untuk berperan dalam mengurangi dampak buruk fashion terhadap lingkungan, sudah saatnya kita beralih ke sustainable fashion. Periksa merek sebelum membeli produk, pastikan merek menggunakan bahan eco-friendly, ethical, dan mendukung lingkungan kerja karyawan yang aman.
Penting untuk membeli produk dari merek yang menghormati keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sumber daya alam. Serta menggunakan sumber energi terbarukan seperti angin, matahari, dan laut, di setiap tahap proses manufaktur dan daur ulang.
Tingkatkan masa pakai produk fashion dengan mix & match pakaian yang ada, repurpose, upcycle, dan miliki capsule wardrobe agar tidak ada koleksi pakaian yang menumpuk dan tidak terpakai.
Membuat pilihan mode yang berkelanjutan dapat memberi perbedaan dalam memerangi perubahan iklim dan menyelamatkan bumi. Melakukan beberapa penyesuaian kecil dan mengetahui apa saja yang harus diwaspadai saat belanja, mempermudah untuk beralih ke sustainable fashion.
Sumber:
Main pic by Sam Lion/Pexels.com
11 comments
Sekarang memang mulai banyak digerakkan untuk sustainable fashion, walau jujur aja harganya jadi lebih mahal tapi kalo bahan tetap berkualitas, tidak terlalu masalah. Walau jujur, aku skrg sering ke thrift shop atau preloved clothes buat, hahaha.
BalasHapusBetul sekali harga memang menyesuaikan kualitas produk. Tapi produk slow fashion bertahan cukup lama, jadi gak harus sering belanja baju baru.
HapusThrift shop juga salah satu cara menjalankan sustainable fashion dan tetap mengikuti tren yg ada hehehhe... good choice!
Wah betul banget nih recycle pakaian & mix and match itu ide yang bagus sekali.
BalasHapusSering punya banyak baju di lemari tapi buntut2nya gak terpakai. Sayang kan... solusinya adalah mix & match hehehe...
HapusBaguslah jika sudah banyak yang peduli pada pentingnya mengurangi jejak karbon pada segala produk masal. Hal ini juga mulai merambah dunia otomotif, dimana pabrikan sudah membuat beberapa bahan interior mobil dari biodegradable dan bahan daur ulang, semisal dari bahan tumbuhan jamur, jerami dll, juga dari daur ulang limbah plastik. Misalnya sudah dilakukan Hyundai dan Kia pada mobil-mobil listrik nya, yaitu Hyundai IONIQ 5 dan KIA EV6.
BalasHapusSebenernya aku baru denger sih istilah ini (Sustainable Fashion), karena selama ini beli kebutuhan fashion ya sesuai selera aja, tapi memang kalau dipikir-pikir besar juga ya dampaknya, dan mungkin gerakan ini mesti masif dlakukan sih, sehingga lebih banyak orang yang aware, dan juga mendorong industri untuk juga berbenah.
BalasHapusAku tim yang pakai baju sampai rusak sampai jadi kain topo. hahahaha. Aku bahkan nyari" baju mama atau embahku yg udah gak jaman katanya mah, tapi sama aku beberapa tetep ku ambil kalau mdelnya lucu dan bisa di mix n match ke baju lain.
BalasHapusSekarang juga udah banyak brand yang pakai kemasan yg ramah lingkungan iya. Alhamdulillah udah pda aware.
Semakin ke sini semakin banyak industri fashion yang menyadari bahayanya fast fashion dan bralih ke sustainable fashion. Semoga lebih banyak yg aware lagi.
BalasHapusBener-bener dari awal sampai akhir prosesnya bisa dibilang sustainable fashion ini eco-friendly banget yaah..
BalasHapusDan jangan sampai kita menciptakan sampah baru dengan menggampangkan membeli pakaian.
Produk2 yg ramah lingkungan seperti ini harus terus di edukasi kepada masyarakat luas. Karena mungkin sja belum bnyak yg tahu mengenai manfaatnya. Thanks
BalasHapusFast fashion itu bener2 nyeremin ya dampaknya. Gak cuma isu sosial aja, tapi ternyata dampak ke lingkungan juga besar.
BalasHapusAku skrg pengin hidup minimalis aja 😌