Mengenal Tradisi Tahun Baru Imlek
Menurut legenda
Tiongkok kuno, pada zaman dulu ada monster ganas bernama "Nian"
dengan gigi dan tanduk yang tajam. Mengasingkan diri di laut gelap
untuk waktu yang lama, monster ini akan pergi ke daratan pada akhir
tahun lunar dan berburu manusia dan ternak. Oleh karena itu, setiap
kali sebelum malam tahun baru, semua penduduk desa akan melarikan
diri ke pegunungan terpencil untuk menghindari serangan
Nian.
Suatu hari menjelang malam tahun baru, segalanya berubah.
Ketika semua penduduk berhamburan untuk mengungsi ke
pegunungan, datanglah
seorang lelaki tua yang aneh. Berambut
perak dengan mata
yang tajam menusuk, dia adalah seorang pengemis berpakaian
compang-camping dan berjalan dengan tongkat.
Tenggelam dalam
kepanikan luar biasa, penduduk desa menutup pintu dan jendela mereka
rapat-rapat dan
mengemas barang-barang
keperluan hidup. Semuanya dalam kekacauan, dan tidak ada yang peduli
tentang lelaki tua yang baru datang itu.
Seorang nenek dari timur desa
mendatangi lelaki tua itu dan memberinya makanan. Dia menceritakan
teror dari Monster Nian dan membujuknya untuk melarikan diri bersama penduduk lain. Namun, lelaki tua itu
tetap tenang lalu meminta untuk menginap satu malam di rumah nenek itu dan dia akan mengusir monster buas sebagai bayarannya.
Sang nenek tidak yakin akan perkataan
lelaki tua itu, dan melanjutkan bujukannya.
Namun, lelaki tua itu tidak berubah pikiran. Nenek tidak memiliki pilihan lain, ia
pergi dan melarikan diri ke gunung bersama penduduk desa lain.
Tengah
malam, Nian berhasil
menerobos masuk ke desa, tetapi ia merasakan sedikit
perubahan atmosfer: dulu,
seluruh desa dalam keadaan gelap gulita,
tetapi saat itu ada satu rumah
di timur yang terang. Mendekati rumah dengan perlahan, Nian menemukan
semua pintu dan jendela disisipkan dengan kertas merah dan banyak
lilin menyala di dalam rumah.
Monster
itu gemetar dan
berteriak, matanya terbelalak melihat semua
hal aneh tersebut.
Terperangkap oleh amarah dan kejengkelan, Nian menerjang
pintu depan rumah.
Pada saat bersamaan,
terdengar suara ledakan keras di
halaman, membuat sang monster tidak
berani untuk mendekat. Pintu depan terbuka
dalam sekejap, dan lelaki tua itu keluar dengan jubah
merah sambil
tertawa terbahak-bahak. Monster Nian sangat ketakutan,
lalu kabur
melewati malam yang gelap.
Hari berikutnya, para
penduduk kembali ke desa
mereka dan sangat
terkejut melihat pemandangan desa yang
tidak rusak. Saat
itu, nenek baru sadar bahwa lelaki tua itu telah
memenuhhi janjinya untuk mengusir monster menakutkan yang selama ini
meneror desa tersebut. Sang
nenek bergegas memberi tahu penduduk
desa tentang janji lelaki tua itu. Untuk membuktikan kebenaran
cerita si nenek, penduduk desa
berbondong-bondong ke rumah nenek dan mereka menemukan kertas
merah di pintu dan jendela, banyak lilin
di dalam rumah
dan bambu yang tidak terbakar di halaman.
Segera, penduduk
desa tersadarkan
bahwa suara keras,
warna merah dan cahaya terang adalah kunci untuk menakuti sang monster.
Untuk merayakan kemenangan atas monster itu,
orang-orang mengenakan baju
baru dan mengunjungi tetangga untuk berbagi kegembiraan. Berita itu menyebar
dengan cepat, dan
semua orang menjadi paham cara
bertahan melawan monster Nian.
Oleh karena itu, pada setiap Malam Tahun Baru,
orang-orang akan menempelkan dekorasi
musim semi merah di pintu dan jendela
rumah, menyalakan
lampion merah dan
kemudian menyalakan kembang api untuk menakuti
monster Nian. Seluruh desa dan
kota terang benderang
dan orang-orang akan tetap terjaga untuk menyambut Tahun
Baru.
Tradisi yang diteruskan dan berkembang sesuai budaya
Menurut cerita, Hari Tahun Baru Cina atau Festival Musim Semi juga
disebut "Guo Nian", yang berarti selamat dari serangan
Nian. Dan warna merah
menjadi warna paling populer untuk merayakan
festival ini.
Tradisi
ini diwariskan hingga sekarang, berkembang dan disesuaikan dengan budaya masing-masing.
Beberapa tradisi selama Tahun Baru Imlek:
1. Makan malam keluarga sebelum Tahun Baru Imlek.
Makan malam sebelum Tahun Baru Imlek biasanya diadakan di rumah anggota keluarga yang paling tua. Makan malam berupa hot pot dengan berbagai macam daging, sayuran dan tentunya ikan.
2. Mengenakan baju dan sepatu baru.
Mengenakan barang-barang baru melambangkan awal yang baru dan berkecukupan dalam segala kebutuhan.
3. Dilarang menyapu saat Tahun Baru Imlek.
Beberapa hari menjelang Tahun Baru Imlek, keluarga sudah membersihkan rumah sebagai simbol membersihkan nasib buruk tahun sebelumnya dan membuat rumah siap untuk keberuntungan di tahun yang baru. Menyapu pada hari pertama Tahun Baru Imlek dianggap akan membuang keberuntungan yang akan tiba.
4. Jika perlu memotong rambut, harus dilakukan sebelum Tahun Baru Imlek.
Kata rambut "fa"dalam bahasa Mandarin homonim dengan kata kemakmuran. Jadi memotong rambut di Tahun Baru dianggap "bad luck".
5. Pemberian amplop merah atau ang pao.
Dalam budaya Tiongkok, warna merah dianggap sebagai simbol energi yang baik, kebahagiaan dan keberuntungan. Oleh karena itu, memberikan amplop merah saat Tahun Baru Imlek kepada orang yang dicintai adalah cara melimpahi mereka dengan berkat, cinta, dan keberuntungan di tahun yang baru. Ang pao diberikan oleh anggota keluarga yang sudah menikah ke anggota keluarga yang belum menikah dan anak-anak.
6 Makanan yang selalu ada selama Tahun Baru Imlek:
- Jeruk mandarin: kata jeruk dalam bahasa Mandarin homonim dengan kata "good luck" dan warna jeruk yang cerah melambangkan nasib baik.
- Mie: ketika disajikan selama Tahun Baru Imlek, mie tidak boleh dipotong karena mie panjang mewakili umur panjang yang menyenangkan.
- Ayam: ayam utuh dihidangkan selama Tahun Baru imlek karena mewakili kebersamaan dan kelahiran kembali.
- Ikan: dalam bahasa Mandarin kata ikan "Yu" terdengar sama dengan kata bertambah atau ekstra. Menjadikan ikan lambang surplus dan kekayaan.
- Prosperity Toss Dish (Yushang atau Lo hei dalam bahasa kanton): salad ikan mentah ala Kanton ini biasanya terdiri dari ikan mentah, wortel, daikon, ubur-ubur, jahe, biji wijen, kacang tanah, berbagai macam manisan dengan minyak wijen dan saus plum.
Bagaimana dengan tradisi di daerahmu?
Images by:
freepik.com
lavargn.com